Selasa, 28 Juni 2011

PASAR TOWNHOUSE DIPINGGIR JAKARTA

KEAMANAN menjadi salah satu pertimbangan utama orang saat memilih hunian. Makanya, banyak orang yang jatuh hati pada town house atawa rumah bandar yang menawarkan konsep satu pintu gerbang plus petugas jaga 24 jam.

Lalu, apa sih town house itu? Town house sejatinya merupakan kompleks kecil yang berisi rumah-rumah yang dibangun secara berderet. Jumlah rumahnya terbatas, tidak sebanyak kompleks perumahan biasa. Paling banyak hanya 30 unit.
Lingkungan town house juga tertutup alias berupa Muster.

Biasanya, town house memiliki fasilitas bersama, seperti kolam renang, club house, serta ruang terbuka. Karena itu, banyak yang menyebut jenis hunian tersebut dengan sebutan separuh apartemen, separuh rumah.

Tapi, jangan terlalu terpaku dengan definisi itu. Sebab, belakangan ini makin banyak proyek yang menggunakan nama town house. Padahal kalau ditilik konsepnya berbeda dengan rumah bandar yang sebenarnya. Misalnya, ada
yang membangun 100 unit rumah dan menyebut proyek tersebut sebagai town house. Akhirnya, pengertian town house menjadi rancu.

Di Indonesia, tren town house mulai berkembang sejak pertengahan 1990-an. Waktu itu, kompleks kecil tersebut lebih membidik pasar ekspatriat. Karenanya, sebagian rumah-rumah di town house kemudian disewakan kepada para pekerja berkewarganegaraan asing.

Istilah town house sebetulnya diadopsi dari Amerika Serikat. Di sana, rumah bandar dikenal dengan sebutan row house. Tapi, akhirnya diganti menjadi town house untuk kepentingan promosi. Cuma, proyek di Indonesia belum meniru seutuhnya konsep dari Negeri Uwak Sam itu, di mana penghuni memiliki ruang parkir di bawah hunian.

Kawasan selatan Jakarta menjadi salah satu tempat favorit pengembang membangun town house. Soalnya, daerah tersebut mempunyai nilai jual tinggi. Bahkan, sebagian kalangan menilai tinggal di selatan Jakarta memiliki prestise yang lebih dibandingkan wilayah lain. Tidak heran, town house banyak bermunculan di selatan Jakarta..

Tapi, bukan berarti town house tidak punya kekurangan, lo. Di mata Kepala Riset Jones Lang Lasalle Anton Sitorus, ada sejumlah kelemahan. Pertama, lantaran jumlah penghuni yang tinggal di sana sedikit, sosialisasi dengan tetangga satu kompleks menjadi terbatas.

Kedua, para pemilik tidak boleh sembarang mengubah desain rumah mereka sendiri. Sebab, "Aturan main tinggal di town house biasanya tidak boleh mengganti desain asli rumah
Read More

TIPS MEMILIH TOWN HOUSE

Memilih town house atau rumah bandar harus dilakukan dengan cermat agar jangan sampai mahalnya harga tak sebanding dengan kepuasan yang diperoleh. Untuk itu ada beberapa tip yang harus diperhatikan saat hendak membeli town house.
  1. Cermati lokasi, pastikan fasilitas sekitar lokasi sudah sesuai kebutuhan misalnya sekolah, rumah sakit, dan pusat komersil.
  2. Pastikan lingkungannya aman dan tidak banjir.
  3. Biasanya rumah yang dijual inden, sehingga penting untuk memperhatikan track record pengembangnya.
  4. Sedapat mungkin diperhatikan juga kesesuaian bahan bangunan yang digunakan dengan spesifikasi awal. Sebaiknya minta jaminan minimal enam bulan rumahnya garansi dari gangguan bocor, retak, dll.
  5. Pastikan fasilitas dalam town house disediakan pengembang.
  6. Pastikan sertifikat tanah telah dipecah. Ini untuk menghindari pengembang yang menjadikan sertifikat lahan sebagai agunan di bank. Ini untuk menghindari masalah balik nama saat rumah telah dilunasi.
Read More

TOWN HOUSE - JAKARTA SELATAN

Town House merupakan konsep hunian yang berupaya memaksimalkan daya tampung lahan, karena itu pengembangannya di dalam kota yang jumlah tanahnya sudah sedikit, Town House memang alternatif hunian warga kotayang tidak biasa tinggal di apartement.karena itu layak didorong pengembangannyadi tengah menguatnya isu lingkungan dan kian mahalnya harga energi seperti sekarang ini.
Dipasar Town House dimaknai semata sebagai hunian exclusive, karena sekalanya kecil. tetapi di dalamnya di bangun rumah-rumah besar dua lantai atau lebih, tergantung pasarnya.
 Penawaran Town House terbanyak masih di jakarta selatan karena stock lahan di daerah itu masih memadai dengan koefisien dasar bangunan yang rendah jadi developer, developer jadi lebih leluasa mengembangkan sesuai dengan citra pasarnya, cluster exclusive dan rumah-rumah besar
Read More

Hot News